UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM- Pemerintah Desa (Pemdes) Nario Indah, Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe menyalurkan BLT-DD kepada 29 keluarga penerima manfaat (KPM) untuk salur 6,7,8 dan 9 tahun 2024. Dilaksanakan di Balai Desa setempat, Jumat (16/8).
Hadir dalam penyaluran BLT-DD tersebut Kepala Desa Relisman Sarnani, Tenaga Ahli Kabupaten Abdul Muin, Pendamping Kecamatan Suhri, Babinkantibmas IPDA Wahyudi dan sejumlah aparat desa setempat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Nario Indah Relisman mengatakan, penyaluran BLT-DD ini diperuntukkan kepada masyarakat kategori miskin ekstrim, bukan lagi kepada masyarakat korban dari dampak covid 19. Adapun besaran BLT-DD yang disalurkan ini sebanyak Rp 1.200.000 per KPM, dengan rincian perbulannya Rp. 300.000.
Pada kesempatan itu, ia berharap supaya dana yang diterima tersebut dapat dipergunakan sebagaimana mestinya seperti yang dianjurkan pemerintah yakni untuk membiayai keperluan sehari-harinya.
“Dan juga kita harapkan para penerima BLT-DD ini tidak membelanjakannya di luar desa. Karena salah satu tujuan disalurkannya dana stimulan ini untuk menggerakkan roda perekonomian. Sehingga dengan membelanjakan dana kepada pelaku UMKM di lingkungan desa setempat. Maka dapat berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi desa,” katanya.
Dikesempatan itu , Relisman mengimbau, bahwa dalam momentum perayaan HUT RI ke-79 tahun 2024 ini, supaya masyarakat dapat berpartisipasi dengan mengibarkan bendara merah putih di depan rumah masing-masing. Hal itu sebagai bentuk rasa nasionalisme bersama.
Ditempat yang sama, tenaga ahli kabupaten Muh. Muin mengatakan, untuk dana BLT-DD ini sudah banyak tersalur di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Desa Nario Indah ini. Dan tujuan disalurkannya dana ini, pemerintah berharap dapat mensitumulasi ekonomi keluarga yang tidak mampu khususnya kategori warga miskin ekstrim.
“Harapan pemerintah kedepan tidak ada lagi warga miskin,” paparnya.
Ia mengatakan, melihat nominal dana yang disalurkan oleh Pemdes Nario Indah yakni sebesar Rp. 1.200.000 per KPM ini sudah cukup besar untuk mencukupi kebutuhan dasar sehari-hari. Sehingga dengan dana yang ada itu, diharapkan tidak hanya dihabiskan untuk keperluan keluarga sehari-hari, tetapi dapat pula dialokasikan sebagiannya untuk modal usaha, misalnya bagi petani , dapat membeli bibit sayuran. Hasil pertanian ini kemudian dapat untuk di jual di pasar.
Hal ini sebagai upaya untuk mentaktisi ,agar dana tersebut tidak habis begitu saja, tetapi masih dapat berputar untuk menyangga kehidupan keluarga, sampai tiba waktunya waktu penerimaan BLT-DD salur selanjutnya.
Ia berharap, sejumlah masyarakat penerima BLT-DD ini untuk tidak apatis. Tetapi dapat meningkatkan produktifias usaha perkonominya. Karena BLT-DD, kata dia, bisa saja dalam kebijakan tertentu dapat dihapus. Manakalah negara tidak sapat lagi membiayai atau dengan melakukan evaluasi , dan hasilnya ternyata tidak memberikan efek , misalnya tidak menurunkan stunting dan lain sebagainya, sebagaimana tujuan penyaluran BLT-DD itu sendiri.
“Sehingga dengan ini kami mengajak agar mari kita mempergunakan dana BLT-DD ini dengan sebaik mungkin. Memanfaatkan dengan sebaik mungkin agar memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan dapat bermuara terhadap pertumbuhan ekonomi desa,” tutupnya.
Penulis: ibas