UNAAHA, Ketua Karang Taruan Kabupaten Konawe terpilih Abdul Hasyim mengatakan, saat ini sedang menyusun formatur organisasi yang akan mengisi bidang-bidang tertentu di struktur organsasi kepemudaan yang sudah hampir 10 tahun tidak berjalan aktif.
Abdul Hasyim terpilih sebagai Ketua Karang Taruna secara aklamasi sesuai hasil Temu Karya Daerah (TKD) pada 29 Agustus 2019 lalu. Masa periode 5 tahun mendatang.
“Saat ini kami masih menyusun 7 formatur yang sesuai dengan Temu Karya Daerah (TKD) lalu. Kemudian menyeleksi dan menyusun kader-kader terbaik untuk mengisi komposisi bidang-bidang tertentu yang sesuai dengan kemampuannya. Setelah itu diagendakan untuk dilakukan pengukuhan pengurus yang direncanakan September nanti,”tuturnya.
Dikatakan, setelah pengkuhan nanti akan dilanjutkan dengan agenda rapat kerja daerah (Rakerda).
Menurutnya, dalam program karang taruna periode ini akan fokus dengan program berjenjang yakni jangka pendek, menengah dan panjang.
Progres jangka pendek yakni dengan melakukan konsuldasi kepada BPMD dan Bagian Pemerintahan untuk mengintruksikan desa/kelurahan untuk membantu mengevaluasi pengurus karang taruna yang masih aktif di masing -masing daerahnya.
“Nanti kita lihat kalau dalam satu desa/kelurahan masih ada yang aktif . Maka kita tinggal maksimalkan. Sementara bagi yang sudah tidak aktif maka kita akan memfasilitasi supaya kembali dilakukan penuyusuan pengurus baru. Nanti semua desa/kelurahan sudah rampung baru kemudian kita lakukan kembali penyegaran di tingkat kecamatan,”tuturnya.
Tugas karang taruan kecamatan, kata Hasyim sebagai wadah yang memfasilitasi kabupaten dan desa/kelurahan.
Ia berpendapat, karang taruna merupakan wadah tempat pemberdayaan kepemudaan yang didalamnya memiliki fungsi sosial yang harus terus diaktifkan. Supaya pemuda-pemudi bisa membangun kreatifitas dan inovasi dalam membangun sumber daya manusia.
Dan melalui fungsi itu Karang Taruna Kabupaten akan memfasilitasi. Beberapa program inovasi yang akan dicangkan yakni dengan memberikan dana stimulan sebesar Rp.5 juta perdesa/ kelurahan selama setahun. Dana tersebut diperuntukkan sebagai modal dasar supaya karang taruna bisa berinovasi dalam mengembangkan program kerjanya sesuai dengan potensi yang ada di daerahnya.
Ia berpendapat, dana tersebut bersumber dari dana desa. Sehingga pihaknya akan berkoordinasi kepada instansi sektoralnya seperti BPMD.
“Saya kira ini cukup sinergi. Karena dana desa yang turun itu tidak selamanya harus diperuntukkan untuk fisik. Tetapi harus pula dialokasikan untuk pemberdayaan. Salah satunya adalah pemberdayaan kepemudaan. Dengan dana itu ada banyak kegiatan loka karya yang bisa dijalankan oleh karanga taruna. Atau tidak dengan dana stimulan itu karang taruna setempat bisa membuat badan usaha atau koperasi. Dana itu dikelola langsung oleh mereka juga,”ujarnya.
Yang tujuannya adalah bisa membangun kemandirian pemuda di daerah tersebut. Dan dalam kapasitas itu, tambahnya, karang taruna kabupaten akan memfasilitasi seperti melakukan pelatihan-pelatihan rutin terkait kegiatan loka karya termasuk pengelolaan usaha karang taruna di desa/kelurahan.
Ia juga mengaku, akan menkosultasikan hal tersebut kepada pembina daerah dan pembina fungsional. Utamanya kepada Dinas Sosial sebagai liding sektor yang membawahi karang taruna. Supaya dapat memfasilitasi kegiatan usaha karang taruna desa/kelurahan dengan memberikan bantuan baik berupa stimulan dana tambahan atau dalam bentuk fasilitas yang dapat menunjang usaha organisasi kepemudaan desa/kelurahan tersebut.
“Intinya kita aktifkan dulu karang taruna ini. Mulai dari jenjang kabupaten hingga desa/kelurahan. Terkait dengan pengelolaan organisasi ada banyak yang bisa membantu menggerakkan supaya organisasi ini bisa tumbuh. Bahkan karang taruna rovinsi pun siap memfasilitasi,”tutupnya. (Red***)