UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Program andalan makan bergizi gratis andalan Presiden RI, Prabowo Subianto akan mulai dilaksanakan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Suriyadi saat di temui di ruang kerjanya, Rabu (15/01/2025).
Dikatakannya, program makan gratis ini baru akan diuji coba di Konawe untuk 9 sekolah di wilayah Ibu Kota Unaaha , yang akan dilaksanakan tepatnya pada 20 Januari 2025 mendatang.
“Sembilan sekolah yang ditunjuk dalam uji coba program makan gratis ini yakni TK Aba Fatimah Az-zahra, SD IT Asyiyah Konawe, SD Negeri 1 Ambekairi , SD Negeri 1 Unaaha, SD Negeri 2 Ambekairi , SD Negeri Tuoy , SMP Negeri 1 Unaaha, SMP Negeri 2 Unaaha dan SMAN 1 Unaaha. Dengan jumlah estimasi siswa sebanyak 3008 siswa,” jelasnya.
Ia mengaku, program makan gratis ini dikelola langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) , sedangkan Dikbud memfasilitasi sekolah yang akan disasar dalam program tersebut. Selain itu, ada pula dinas terkait dalam program ini yang turut andil dalam pelaksanaannya, diantaranya Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Dinas terkait ini, kata dia, akan membantu dalam hal kebersihan.
Dikatakannya, terkait dengan pelaksanaan program makan gratis ini, sebelumnya telah dilakukan rapat koordinasi lintas sektoral yang dipimpin langsung oleh PJ Bupati Stanley di ruang kerjanya. Dan sikap Pemkab Konawe mendukung penuh pelaksanaan program nasional ini di Konawe.
“Adapun sejumlah instansi struktural di lingkup Pemkab Konawe yang terlibat akan membantu mensukseskan sesuai bidang kerjanya,” tuturnya.
“Intinya Pemkab sangat mensuport program makan gratis ini. Dan kalau peran kami (Dikbud) itu memfasilitasi yang menjadi objek sekolah mana yang masuk dalam uji coba makan gratis ini,” katanya.
Menurutnya , ke-9 sekolah yang masuk menjadi objek uji coba makan gratis ini dipilih berdasarkan pertimbangan jarak tempuh dari lokasi dapur umum, dengan jarak maksimal sejauh 5 kilo meter dari dapur umum. Karena dari dapur umum inilah kemudian makan bergizi gratis ini didistribusi di sekolah-sekolah.
“Ini kan baru uji coba, sekolah lainnya tetap mendapat program ini. Tetapi kami masih menunggu regulasi selanjutnya terkait teknis pelaksanaannya,” tutupnya.
Penulis: ibas