UNAAHA, SULTRAHEADLINE. COM. Tahun 2023 merupakan tahun terakhir bagi Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK), dalam satu dekade kepemimpinan Bupati dua periode itu, Konawe mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat.
Pertumbuhan ekonomi di Konawe, selalu meningkat. Saat ini, angkanya mencapai 15,38 persen. Angka pertumbuhan ekonomi Konawe itu, merupakan angka tertinggi di Sultra ketimbang kabupaten/kota lain di Bumi Anoa.
Begitupun angka kemiskinan, turun hingga 12,57 persen. Indeks pembangunan manusia (IPM) Konawe naik hingga 72,04 persen. Pendapatan perkapita penduduk naik hingga Rp 34 juta/kapita per tahun.
Dirinya mengatakan, kesuksesan memajukan Konawe menjadi barometer pembangunan di Sultra, tidak terlepas dari komitmen dan konsistensi dalam membangun yang ditunjukkan segenap komponen. Baik pemerintah, maupun masyarakat.
Mantan ketua DPRD Konawe itu menuturkan, menilik potensi wilayah Konawe, dirinya melakukan pembangunan secara bertahap. Dimulai dari membenahi sumber daya manusia (SDM) serta infrastruktur yang ada di Konawe.
“Yang jelas, kalau SDM di suatu daerah itu maju, pasti sektor lain juga akan ikut maju. Nah, itu lah yang saya lakukan selama memimpin di Konawe,” ujar saat menggelar ekspose kinerja di salah satu hotel di Konawe.
Bupati yanng dikenal denngan kesederhanaan nya itu menerangkan, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Konawe menduduki posisi pertama dalam pertumbuhan ekonomi selama lima tahun berturut-turut.
Selain itu pula, ia menyebut, banyak capaian serta penghargaan diraih pekan Konawe selama satu dekade memimpin Konawe. Diantaranya, penghargaan Piala Adipura tahun 2016, penghargaan Dana Rekca tahun 2016 dari Presiden RI, Indonesia Award 2017 program Inovasi Kesehatan, penghargaan Desa Cinta Statistik (Cantik) tahun 2022, peringkat ke-7 nasional realisasi investasi, serta peringkat ke-8 dalam penyelenggaraan pemerintahan terbaik kategori kabupaten seluruh Indonesia tahun 2021.
“Banyak prestasi yang sudah kita torehkan bersama. Konawe juga menjadi penghasil beras terbanyak di Sultra, serta salah satu penghasil daging terbaik di Sultra,” terangnya.
Di tempat yang sama, Sekertaris Daerah Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapan mengungkap indikator sederhana dalam pembangunan adalah kesesuaian perencanaan dan kinerja yang di lakukan semua pihak.
“Kalau kita kerja A dan hasilnya A plus berarti lebih bagus dan itulah suatu indikator,” tambahnya.
Ia menambahkan dalam pembangunan semua pihak harus selalu melaporkan yang sesuai dengan fakta yang ada dan jangan mencoba untuk memanipulasi atau merekayasa data karena itu akan ketahuan.
“Dan semua itu dinilai dan yang menilai itu banyak mulai dari inspektorat provinsi, kementerian dalam negeri, KPK, BPS, dan yang lainnya,” tutupnya.
Untuk diketahui, dalam kegiatan ekspose itu Bupati KSK memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pencapaiannya selama ia menjabat sebgai Bupati Konawe. (Adv)