banner 728x250

Pertumbuhan Ekonomi Konawe Tertinggi di Sultra Selama 4 Tahun

banner 120x600
banner 468x60

Unaaha, SULTRA HEADLINE.COM. Setelah berhasil menjadi daerah realisasi investasi tertinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra), Kabupaten Konawe kembali tercatat sebagai daerah pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sultra yang mencapai 6,51 persen.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra mencatat laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Konawe dari tahun ke tahun cenderung stabil.

banner 325x300

Dimana pada tahun 2017 PDRB Konawe ada diangka 5,21 persen. Kala itu PDRB Konawe masih di bawah daerah lain, seperti Kolaka yang mencapai 10,38 persen.

Memasuki tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Konawe melaju pesat di atas daerah lainnya dengan laju PDRB 70,7 persen. Saat itu Konawe menjadi daerah tertinggi pertumbuhan ekonomi Sultra.

Memasuki tahun 2019, PDRB Konawe kembali mengalami kenaikan, yakni 11,84 persen. Tahun 2020 PDRB Konawe mengalami penurunan signifikan, menjadi 6,42 persen.

Pada tahun awal merebaknya Covid-19 tersebut, beberapa daerah di Sultra mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Namun Konawe berada di nomor satu pertumbuhan mencapai 6,42 persen.

Tahun 2021, peningkatkan pertumbuhan ekonomi Konawe menjadi 6,51 persen. Angka tersebut masih di atas angka pertumbuhan kabupaten/kota lainnya di Sultra. Artinya, Konawe menjadi daerah pertumbuhan ekonomi selama 4 tahun berturut-turut.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti memaparkan, struktur ekonomi di Konawe 5 tahun terakhir ini, itu didominasi oleh 4 sektor yaitu pertanian, pertambangan, industri pengolahan dan konstruksi.

“Pengiriman ke 4 sektor tersebut selama 5 tahun terakhir dari 2017 berkisar antara 63 -72 persen terhadap PDRB,” ujarnya Jum’at (25/02/2022).

Lanjut Agnes menjelaskan Tahun 2017, pengiriman sektor pertanian merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar 30,4 persen dari PDRB. Seiring dengan adanya perusahaan industri pengolahan logam dasar, sejak 2018, struktur perekonomian konawe mulai bergeser dari sektor pertanian ke sektor industri pengolahan.

“Share industri pengolahan sejak 2018 hingga 2021 terus meningkat.
Tahun 2018 share industri pengolahan mencapai 11,10 persen dan 2021 mencapai 28,16 persen. Sedangkan share sektor pertanian 23,33 persen di tahun 2021,” sambungnya.

Selanjutnya Agnes membeberkan Pertumbuhan sektor yang memberikan share terbesar terhadap PDRB terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, kecuali sektor pertambangan dan konstruksi yang pada tahun 2020 mengalami kontraksi. Sedangkan sektor pertanian dan industri pengolahan masih terus tumbuh.

“Pertumbuhan sektor pertanian 2021 sebesar 2,08 persen, sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 19,46 persen, sektor konstruksi tumbuh 6,51 persen dan sektor pertambangan tumbuh 1,87 persen,” pungkasnya.

Menanggapi capaian tersebut, Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) kembali memberikan apresiasi untuk semua pihak yang ada di Konawe. Menurutnya, prestasi tersebut adalah hasil kerja kolektif pemerintah, swasta dan masyarakat Konawe.

Bupati dua periode itu mengklaim jika pertumbuhan ekonomi Konawe saat ini telah melampaui pertumbuhan ekonomi Sultra bahkan nasional.

“Kerja-kerja kita sudah ternilai, ini bukan hanya kerja bupati, tapi semua pihak juga. Termasuk kerja-kerja pers dalam memberikan publikasi terhadap kerja-kerja pemerintah,” jelasnya.

KSK mengungkapkan, ada tiga hal yang dijaga Pemkab Konawe agar perekonomian tetap stabil. Ketiganya adalah belanja daerah, belanja swasta dan belanja rumah tangga.

“Kalau tiga ini stabil maka ekonomi kita juga akan terus meningkat,” ungkapnya.

Dirinya membeberkan ada beberapa sektor yang mengalami penurunan seperti Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang hingga -2,19 persen disusul Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib -2,01 persen.

Meski demikian, kata Kery untuk sektor pengolahan limbah, pihaknya sedang mempersiapkan strategi untuk menumbuhkan sektor ini.

“Kita sudah ada Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tinggal ini kita maksimalkan. Memang sektor ini belum ada peminatnya, tapi kita usahakan ini tumbuh,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Konawe, Sriani menuturkan, sektor utama pendukung laju pertumbuhan ekonomi Konawe didukung oleh sektor manufaktur atau industri. Mulai dari industri nikel, sawit hingga pertanian.

Ia menerangkan, pada saat puncak Covid, daerah lain banyak yang fokus mengurus masalah kesehatan. Pemkab Konawe, selain fokus menangani Covid-19, juga memberikan stimulan untuk sektor pertanian, perikanan dan peternakan.

Stimulan yang diberikan mulai dari bantuan pupuk, bibit dan bantuan lainnya. Stimulan tersebut membuat para petani, peternak dan petambak tetap bisa surplus di masa Pandemi Covid-19.

“Tren belanja rumah tangga kita juga meningkat, seiring besarnya investasi yang masuk. Ini juga poin yang membuat rata-rata pendapatan perkapita kita di atas 25 juta rupiah per tahun,” pungkasnya. (Adv.)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *