UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Kepala Dinas Perindakop dan UMKM Kabupaten Konawe , Sulawesi Tenggara (Sultra), Jahiuddin mengaku, mengapresiasi kehadiran sejumlah investor di Kabupaten Konawe baik di bidang industri pengolahan nikel maupun perkebunan kelapa sawit.
Menurutnya, kehadiran para pelaku usaha itu sangat mempengaruhi peningkatan ekonomi masyarakat .
“Bahwa dampak paling nyata itu pertama dari sektor pendapatan masyarakat dan daya beli masyarakat meningkat ,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya , kemarin (8/10/2021).
Ia mengaku, terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat berdampak terhadap meningkatnya daya beli masyarakat. Sehingga turut menjamin perputaran ekonomi yang lebih baik.
“Ya. Sangat berpengaruh. Jadi kan terbukanya pabrik maupun areah perkebunan itu justru banyak menyerap tenaga kerja lokal. Sehingga para karyawan mendapatkan upah kerja yang menetap. Dan ini sangat mempengaruhi daya beli masyarakat. Dan juga menguntungkan bagi para pelaku UMKM,” tuturnya .
Sehingga ia berpendapat, sangat mendukung kegiatan investasi itu di Kabupaten Konawe. Apalagi kata dia, dalam waktu dekat ini, daerah Konawe kembali mendapat kesempatan emas atas terbukanya pabrik baru di Kecamatan Routa.
Terkait dengan itu, Mantan Kadis BPKAD ini mengaku, daerah Konawe masih terus menata zonasi pengembangan usaha secara berkelanjutan . Karena tidak menutup kemungkinan kahadiran para pelaku usaha itu bisa menarik pelaku usaha lainnya untuk datang berinvestasi di Konawe itu sendiri.
“Karena Konawe memiliki potensi alam yang luar biasa . Dan meski di kelola oleh pihak swasta , tetapi asas manfaatnya juga bermuara kepada pembangunan daerah dan kesejahteran rakyat,” katanya.
Ia menambahkan, sistem zonasi itu sudah tuntas dalam pengkajian tim yang disebutnya dokumen rinci tata ruang yang dibagi secara klaster kecamatan, dan saat ini sudah dalam tahap konsultasi ke pemerintah provinsi . Kemudian setelah di provinsi akan dilanjutkan ke tingkat pemerintah pusat untuk disetujui.
Bahwa tujuan dari dokumen terinci rencana tata ruang wilayah ini untuk memetakan daerah perkecamatan sesuai dengan pengembangan potensi kewilayaannya.
“Misalnya kalau untuk daerah industri itu mencangkup klaster area kawasan industri mulai dari Kecamatan Kapoiala, Bondoala , Sampara , Routa dan Puriala. Sedangkan untuk perkebunan kelapa sawit meliputi Anggaberi, Meluhu, Pondidaha, Amonggedo dan sebagian wilayah Sampara,” tuturnya.
“Kalau untuk kecamatan lainnya itu seperti Wawotobi dan Unaaha akan fokus kepada industri keluarga dan UMKM. Jadi bagi pengusaha yang akan masuk sudah tahu tempat mendirikan usaha termasuk potensi yang akan dikelolah nya,”katanya. (B)
Redaksi