RAHA.SULTRAHEADLINE.COM. Sejumlah sopir mobil-mobil truk yang biasa mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Warangga di kota Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku resah dengan ulah para penimbun BBM yang semakin marak di tempat tersebut.
Mereka seolah dihantui dengan ulah para penimbun yang kerap bolak-balik menenteng jerigen untuk diisi solar subsidi. Maraknya “preman” solar tersebut semakin tidak terbendung. Selain gemar menerobos antrian dan melakukan pengisian BBM di jerigen, sekelompok “preman” itu juga kerap mengintimidasi sopir truk yang lebih dulu melakukan antrian pengisian solar subsidi.
Salah seorang sopir truk pemakai solar subsidi yang minta identitasnya dirahasiakan, menuturkan, ia dan rekan seprofesinya selalu terusik manakala hendak mengisi bahan bakar di SPBU Warangga. Katanya, kelakuan para preman di areal SPBU tersebut sudah sangat meresahkan.
“Pihak kepolisian harus menindak preman-preman ini. Mereka tidak mementingkan antrian mobil umum pengguna solar subsidi. Malah seenaknya minta jerigennya diisikan solar subsidi. Itu jelas-jelas melanggar,” geramnya.
Sopir truk pengguna solar itu meminta aparat penegak hukum segera menertibkan atau menindak para preman yang kerap meresahkan di SPBU Warangga. Ulah preman sekaligus calo solar subsidi tersebut tidak boleh dibiarkan.
Katanya, pihak kepolisian harus sering turun memantau ke lokasi, utamanya di waktu-waktu pengantaran solar subsidi ke SPBU Warangga. Yakni, hari Selasa, Kamis dan Sabtu alias tiga kali dalam seminggu.
“Tidak boleh ada pembiaran. Apalagi di SPBU itu memang sudah tidak boleh lagi melakukan pengisian di jerigen,” pintanya.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak SPBU Warangga belum bisa memberikan keterangan mengenai maraknya aksi penimbunan solar tersebut.
Penulis: LaAdhy/SH