banner 728x250

Jeritan Hati Para Pedagang di Kawasan PT VDNI Saat Demo : Niat Menggais Rejeki, Tapi Hasilnya Zonk

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA.SULTRAHEADLINE.COM. Raut wajah Narsi (45) salah satu penjual makanan di kawasan Industri PT. Virtue Dragon Nikel Industry (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), nampak pucat secara mendadak, pada Senin (05/04/2021) kemarin.

Pasalnya, dengan mata kepalanya sendiri dirinya menyaksikan secara langsung sekumpulan anggota organisasi masyarakat (Ormas) yang berjumlah sekitar ratusan orang tengah menggelar aksi demonstrasi di kawasan industry.

banner 325x300

Sontak rasa trauma kembali menghantuinya. Karena perasaan takut yang dialaminya pada Desember 2020 lalu kembali terulang, dimana demo yang berujung ricuh itu mengakibat kerugian besar bagi para pedagang yang mengantungkan hidupnya di kawasan PT VDNI itu.

Akibat demo yang terjadi kemarin, dirinya harus merugi ratusan ribu rupiah. Pasalnya pada hari-hari biasa, dagangan nasi kuningnya kerap laku terjual hingga puluhan bungkus. Namun pada demo kemarin hanya lima bungkus saja yang terjual.

“Tidak laku daganganku, karena sudah tidak ada yang beli karena terjadi demo. Saya juga terpaksa langsung bawa pulang semua itu jualanku dirumah untuk dimakan saja, dari pada jadi korban. Padahal saya sudah masak banyak-banyak makanan untuk dijual, tapi hasilnya Zonk, karena rugi yang kita dapat,” kesalnya.

Melalui kesempatan ini dirinya berharap kepada pihak perintah dan keamanan untuk selalu sigap dalam meredam segala sesuatu yang terjadi area industri, dalam hal ketidaknyamanan para warga dan pedagang yang berada di kawasan PT VDNI.

“Kami masyarakat kecil hanya berharap pendapatan dari jualan Nasi Kuning saja, tapi kalau bigini kita hanya bisa bersabar dan meminta perhatian dari Polisi supaya jangan ada lagi ribu-ribut seperti ini,” harapnya.

Hal yang sama juga dirasakan, Andy salah satu pedagang yang berjualan tidak jauh dari PT VDNI yang terpaksa tidak membuka lapaknya karena takut dengan aksi demonstrasi yang mulai memanas. Dirinya pun terpaksa tidak dapat mencari nafkah untuk keluarganya akibat insiden tersebut.

“Pas ribut-ribut tadi saya dan beberapa pedagang harus tutup kios, terpaksa tidak jualan dulu dari pada terkena imbasnya. Dan kami berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali,” katanya.

Dirinya juga berharap Pemerintah dan Aparat keamanan, agar bisa memberikan kenyamanan kepada masyarakat, karena dengan adanya aksi yang terjadi Senin kemarin itu sangat merugikan masyarakat khususnya para masyarakat pedagang kecil.

“Kalau ada seperti ini kami mau bilang apa lagi, Kami pedagang kecil hanya bisa bersabar dan keterbukaan hati Pemerintah dan Kepolisian agar kegiatan ini tak terulang. Karena bila ini terus terjadi kami tidak bisa mencari nafkah lagi karena hidup kami tergantung dari usaha kami ini,” katanya.

Hal serupa juga disampaikan Murdin pemilik kios sembako didekat Pabrik PT VDNI, dimana dirinya meminta kebesaran hati para Ormas yang akan melakukan aksi agar tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat.

“Kalau Demo yang berujung anarkis, kasian kita para pedagang kecil, karena kalau tidak jualan sama halnya tidak makan. Karena kami bergantungkan hidup dijualan ini, kalau ada keributan akibat Demo mau tidak mau pasti kita akan tutup kios. Kalau kita tutup kios otomatis penghasilan kita tidak ada, keluarga kami mau makan apa,” curhat warga Desa Purui itu.

Untuk diketahui, massa yang berjumlah ratusan orang melakukan unjuk rasa di PT VDNI, guna menuntut pemilik perusahaan untuk menepati janjinya, untuk merekrut tenaga keamanan dari Ormas tersebut. Massa juga meminta kepada Kapolda Sultra untuk menindak salah satu oknum polisi berinisial M yang diduga ikut mengintervensi perekrutan tenaga kerja di VDNI.

Penulis: Dedy/ SH

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.