Nilai Dasar Pergerakan (NDP) merupakan komponen inti sekaligus dasar nilai – nilai yang wajib dianut, dipahami dan diamalkan oleh setiap Anggota dan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. NDP menjadi tali pengikat (kalimatun sawa’) yang mempertemukan semua warga pergerakan dalam ranah dan semangat perjuangan yang sama. Tidak terbatas dalam forum – forum kaderisasi melainkan dalam perhelatan politik PMII sekalipun NDP wajib menjadi Landasan dalam berkompetisi. Sebagai organisasi Islam Wajib hukumnya bagi Kader untuk terus berikhtiar menggali nilai – nilai moral yang lahir dari setiap peristiwa keorganisasian.
Kongres PMII XX yang akan di selenggarakan pada tanggal 17 Maret 2021 mendatang merupakan Peristiwa Besar Keorganisasian. Sebanyak 231 Cabang dan 25 Koordinator Cabang Se-NUsantara akan menentukan arah gerak perjuangan organisasi melalui Pemilihan Ketua Umum dan Ketua Kopri PB PMII masa Khitmad 2021 – 2023. Dalam momentum Politik tersebut tentu kita menyepakati bahwa yang paling penting dari sekedar kekuasaan ialah Persahabatan. Kekuasaan Sementara, Persahatan Selamanya itulah kira – kira Jargon untuk mengikis Birahi Politik yang berlebihan agar kita tetap terikat dalam semangat dan perjuangan yang sama.
Penulis Ahkul Yakin bahwa seluruh Kandidat Calon Ketua Umum PB PMII dan Ketua Kopri PB PMII adalah Kader – kader terbaik yang ditopang dengan wawasan yang luas serta Berjiwa Kesatria. Politik hanyalah alat perjuangan bukan sebagai tujuan sehingga Semua Kandidat tanpa sekat tentunya bertekad untuk memajukan PMII dengan Jargon Satu Untuk Semua, Semua Untuk Satu dalam menyongsong masa Keemasan PMII. Apa itu masa Keemasaan PMII ? Ialah Suatu Masa saat Karya – Karya besar banyak dihasilkan atau dengan kata lain masa dimana pencapaian prestasi-prestasi tertinggi Organisasi baik di bidang Keagamaan, Kebangsaan dan Keilmuan. Semua Kandidat memiliki Orientasi Organisasi bagaimana meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada ALLAH S.W.T, beramal Saleh dan Ber-Akhlaqul Karimah, memperjuangkan cita – cita kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, beradab, makmur, tenteram, damai dan sejahtera, serta menjunjung nilai – nilai Persatuan dan Kesatuan, dan bagaimana Menyiapkan dan Mendorong Kader – Kader PMII yang siap Guna dan Tepat guna.
Hanya saja terkadang Ekspektasi Kemenangan yang dimotori oleh Nalar Kekuasaan membuat beberapa Kandidat harus menggadaikan moralitasnya dengan melakukan intrik – intrik politik yang tidak terpuji untuk menyerang atau menjatuhkan lawan – lawan politiknya. Seperti membuat kampanye hitam, memainkan Isu Santri dan Kerajaan, Money Politik, bahkan menyebarkan hoaks. Biasanya kandidat yang membuat kampanye Hitam ditandai dengan menyerang atau menjatuhkan personal lawan politiknya untuk menarik simpati pemilih, itupun dilakukan secara sembunyi sembunyi. Untuk yang menggunakan Isu SARA (Santri dan Kerajaan) biasanya hanya mengandalkan warisan sejarah pendahulunya sebagai modal untuk meraih suara, makanya jangan heran jika kemana – mana selalu menggaungkan Saya Anak Keturunan Kyai ini dan Saya Anak Keturunan Raja itu. Money Politik biasanya ditandai dengan terlibatnya donatur – donatur besar di balik pencalonannya dan akan membeli suara pemilih diarena nanti. dan yang menyebarkan Hoax tentunya dengan menyebarkan pesan berantai yang isinya sudah pastilah isinya Fitnah.
Disinilah pentingnya menginternalisasikan kembali Nilai Dasar Pergerakan sebagai ikhtiar seluruh Kandidat untuk meredam Birahi Kekuasaan politik semata yang menggunakan cara cara tidak terpuji apalagi sampai mengorbankan makna Persahabatan. Dalam rangka menyongsong masa Keemasan PMII maka di Kongres XX mendatang kita membutuhkan Pemimpin yang Tegas dan Berani dalam Kebenaran, memuliakan dan menghormati Kader maupun Alumni, Istiqomah dalam mengemban amanah, Bijak dan Arif dalam bersikap, Fokus kepada arah dan tujuan Organisasi, mawas diri dan waspada terhadap godaan, Cerdas dalam membuat solusi dan yang terpenting adalah menjadi Rakhmatan Lil-PMII.
Terakhir Penulis Ucapkan Selamat Berkompetisi Para Ulil Albab Masa Depan PMII ada di Pundak Kalian, awalilah dengan Bismillah dan Ikhtiar lah dengan Santun dan Beradab tanpa Picik dan menyakiti yang lain. Siapapun yang terpilih menjadi Ketua Umum PB PMII hal demikian sudah tertulis di Lauhul Mahfudz, Yakinlah Esok adalah Masa Keemasan PMII. Untuk diketahui bahwa Kongres PMII XX dilaksanakan 6 Zona, Salah satunya di tempatkan Di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.