UNAAHA, SULTRAHEADLINE.COM – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ta’awuno Tolaki Sulawesi Tenggara (Sultra) , Ibnu Umar Sinapoy menyayangkan, terjadinya penjarahan dan pencurian barang antik dan benda pusaka warisan leluhur pada akhir- akhir ini di wilayah Sulawesi Tengah (Sultra).
Menurutnya , setelah beberapa waktu lalu viral di media sosial foto para pelaku penjarahan benda pusaka di wilayah Kolaka Utara (Kolut), kemudian kali ini aksi pencurian barang antik dan benda pusaka kembali terjadi di Kota Kendari, tepatnya di Museum Taman Budaya Provinsi Sultra.
Artinya, kata dia, aktifitas penjarahan benda bersejarah kini mulai menjadi lahan bisnis yang menjanjikan oleh oknum tak bertanggung jawab. Sehingga hal ini harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama semua pihak. Menjaga benda-benda bersejarah itu.
“Kami Keluarga Besar Ta’awuno Tolaki Sultra, sebagai Lembaga adat yg mempunyai komitmen untuk menjaga adat, budaya dan warisan leluhur, mengecam dengan keras aksi pencurian yang terjadi di Museum Taman Budaya Sultra, dan di wilayah lainnya . Dan dengan ini meminta kepada pihak kepolisian agar segera mengungkap indetitas dan menangkap para pelaku pencurian tersebut,” paparnya melalui via telepon, Jumat (29/1/2021).
Mengenai hal ini, Ibnu sapaan akrabnya menyatakan, kekecewaannya terhap pihak pengelola Museum yang dianggapnya lalai dalam menjaga warisan leluhur .
“Museum selama ini kita (masyarakat) anggap tempat yang paling aman untuk menjaga prodak artefak budaya leluhur kita. Namun nyatanya pihak pengelola (Museum) justru tidak mengedepankan amanah itu,” tutupnya. (B)
Penulis: Ibas
Editor : Red