banner 728x250

Konawe Kirim Ekspedisi Beras 800 Ton Bertahap di Kepulauan Sultra

banner 120x600
banner 468x60
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa bersama kepala Perum Bulog Subdrive, Yusran Yunus dalam pelepasan armada yang mengangkut beras di wilayah kepulauan di Sultra. Foto: Doc/ SH.

UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), bekerja sama dengan Perum  Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdrive Konawe sukses menyediakan kuota permintaan beras di wilayah kepulauan Sulawesi Tenggara (Sultra). Masing-masing distribusi beras itu ke daerah Buton Raya  sebanyak 300 ton dan wilayah Muna Raya sebanyak 500 ton.  Sedangkan armada pengirimannya  secara bertahap.

Jatah beras yang dikirim ke wilayah kepulan Sultra ini berdasarkan permintaan daerah tersebut yang saat ini sedang mengalami krisis pangan. Sehingga dearah Konawe yang mengalami surplus di musim panen kedua tahun ini turut membantu menyediakan kebutuhan beras di daerah bersangkutan.

banner 325x300

Hal itu dikatakan, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat melepas ekspedisi pengiriman beras itu didampingi Kepala Perum Bulog Subdivre Konawe, Yusran Yunus di Kelurahan Tuoy, Selasa (10/11/2020). Turut hadir kepala OPD terkait .

“Ini sudah kesekian kalinya kita mengirim beras di luar daerah di Sultra. Bahkan tahun lalu (2019) kita mengirim ke luar provinsi seperti DKI Jakarta,” paparnya.

Kery mengaku, untuk musim panen ke dua tahun ini, Konawe mengalami surplus beras besar-besaran. Karena terjadi peningkatan produksi yang sangat signifikan.

Bahwa ada sebagai titik hamparan basis persawahan di Konawe mencapai rata-rata 12 ton dalam 1 hektarnya seperti di Tongauna dan Uepai. Padahal produksi normal biasanya rata-rata hanya dalam angka 6-7 ton per hektar.

“Tidak semua . Ada juga ada yang dapat dalam satu hektarnya 6 ton. Tapi itu dapat tertutupi di daerah lain persawahan kita,” terangnya.

Begitupun harganya, tambah Kery, pada musim panen ini, harga timbangan  per  kilo  gabah  petani  turut mempengaruhi kualitas gabah, dengan harga rata-rata Rp 4.500 per kg . Meski sebelumnya ada sebagian yang kebetulan mendapat harga turun Rp 3.800, namun hal itu karena bertepatan  dengan musim panen di Sulsel. Sehingga sulit untuk dikendalikan .

Ia mengaku,  bersyukur karena di saat masa pandemi dan terjadi krisis bahkan resesi ekonomi di seluruh daerah. Tapi justru daerah Konawe masih stabil kondisi ekonomi masyarakatnya.

“Karena dengan ditopang dengan ekonomi pertanian yang masih berjalan dan kebutuhan pangan masih tetap tersedia. Kemudian lapangan kerja masih terbuka , sehingga pendapatan masyarakat masih tetap berjalan normal. Atas dasar itu dampak pandemi covid ini tidak jauh mempengaruhi krisis ekonomi masyarakat Konawe,” jelasnya.

Dikatakannya,hingga saat ini Konawe masih terus memprioritaskan peningkatan usaha pertanian di Konawe. Dengan bekerja sama dengan  Bulog Konawe.

Ia mengaku, kendala saat ini, kuota pembelian Bulog terbatas membeli beras yang disuplai oleh mitra penggilingan. Karena keterbatasan kapasitas gudang penyimpanan beras. Bahkan saat ini, lanjutnya, kapasitas gudang Bulog Konawe hanya dapat menampung beras sebanyak 10 ribuan ton.

Sementara ini tidak sebanding dengan jumlah rata-rata produksi beras Konawe yang jumlah mencapai sampai 250 ton per musim panen, dengan luas hamparan total sawah produksi 42 ribu hektar. Artinya dengan keterbatasan ini, masih ada peluang untuk para pengusaha swasta luar daerah masuk membeli ke daerah Konawe, dan mengirimnya ke daerahnya.

“Nah dengan itu kita akan konsultasikan ke Bulog Provinsi , supaya kuota gudang di Konawe itu bisa ditambah kapasitas dan anggaran belanja. Supaya dapat menyerap seluruh produksi padi di Konawe,” terangnya.

Kery juga mengaku, terkait dengan itu Pemkab bersama Organisasi Pengangkat Daerah (OPD) terkait dalam waktu dekat akan menghadiri undangan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kemaritiman . Dalam rangka membahas tentang program-program  pusat ke daerah Konawe.

Dan pada kesempatan itu, pihaknya akan turut membahas tentang kendala-kendala tekhnis yang berkaitan dengan pengembangan pertanian. Supaya dapat lebih maksimal  dibantu, seperti  mekanisasi pertanian, infrastruktur tekhnis pendukung  serta  penyediaan  bibit dan pupuk untuk  petani. Karena sektor pertanian ini sudah banyak berkontribusi untuk negara.

“Alhamdullilah . Kualitas beras kita sangat bagus. Dan kita percaya diri bisa mengirim ke luar provinsi seperti di DKI Jakarta bahkan ke Papua. Saat ini kita menunggu permintaan dari daerah lain. Stok kita surplus di gudang Bulog. Bahkan masih ada beberapa basis persawahan yang saat ini baru memasuki masa panen, seperti Wonggeduku, Pondidaha dan Wawotobi. Jadi stok kita akan semakin bertambah,” tuturnya. (B)

Penulis : ibas
Editor : Red



banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *