UNAAHA, SULTRAHEADLINE.COM-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe , Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam waktu dekat ini akan melaunching program inovasi baru yakni Gerakan Sedekah Sehari (Geser) 1.000 . Spirit dari program tersebut sebagai jembatan asa membantu siswa yang berprestasi namun kurang mampu untuk terus termotivasi melanjutkan sekolahnya.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe , Suryadi saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/7/2020).
Dikatakannya , kegiatan ini merupakan bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II tahun 2020 ini, yang kemudian diimplementasikan ke dalam program yang nyata.
“Sasaran dari kegiatan ini yakni mengajak siswa yang berlatar belakang keluarga yang mampu untuk menyisihkan sebagian dari uang jajannya untuk disedekahkan kepada temannya (siswa) yang kurang mampu secara suka rela,” paparnya.
Ia berpendapat, mengenai hal itu, pihaknya sudah menyiapkan segala persiapannya yakni dengan berkoordinasi dengan pihak sekolah di Kabupaten Konawe utamanya di SD dan SMP binaanya. Dan seluruh kepalah sekolah mendukung dan siap berpartisipasi dalam program sosial tersebut.
Sedangkan sekolah jenjang SMA/ SMK sederajat di Konawe, kata Suryadi, kedepannya juga akan menjadi sasaran untuk turut berpartisipasi dalam program sosial ini.
“Kami juga sudah berkonsultasi dengan pihak-pihak perbankan yang akan menjadi mitra dalam sistem pengelolaan program Geser 1.000 ini,” terangnya.
Menurutnya, beberapa lembaga komunitas sosial pendidikan di Konawe juga akan menjadi bagian terpenting dari aktualisasi program Geser 1.000 , yang akan menjadi pendamping serta pengawasan .
“Intinya program sedekah Geser 1.000 ini akan dibentuk tim khusus pengelolanya. Bukan saja dari pihak Dikbud tetapi sejumlah elemen yang berkompetensi tentang hal ini , termasuk OPD yang ada. Bahkan pihak Kejari Unaaha pun kami telah berkonsultasi tentang materi-materi terkait ini, untuk menghindari kesan tentang praktik Pungli. Bahkan konsultasinya nanti akan lebih luas kepada APH lainnya, kepolisan , termasuk lembaga Ombusman RI,” tuturnya.
“Insyallah dana yang terkumpulkan akan dikelola secara profesional oleh lembaga keuangan dan diawasi oleh sejumlah stakeholder yang berwenang. Sehingga sasarannya dapat tepat sasaran,” terangnnya.
Ia mengaku, program Geser 1.000 akan membantu siswa yang kurang mampu dan berprestasi. Karena kenyataannya masih ada sebagian besar siswa yang kurang mampu yang belum berkesempatan mendapat bantuan , seperti bantuan PIP dari pusat. Atas dasar ini program Geser 1.000 bisa menjadi solusi .
Ia menargetkan, di awal Agustus mendatang program ini akan segera dilaunching. Ia mengaku, menujuk wilayah Latoma sebagai tempat launching perdana program Geser 1.000 ini dengan pertimbangan daerah tersebut saat ini masih dalam klaster yang aman untuk penyebaran kasus covid 19.
“Hal itu menjadi pertimbangan kami. Bahwa sekarang di sekolah belum menerapkan sistem klasikal.
Sehingga kami pilih daerah yang saat ini masih tergolong aman dari kasus covid. Karena akan mengumpulkan sejumlah guru dan siswa. Namun meski demikian dalam agenda itu protokol kesehatan covid tetap akan diperhatikan untuk diterapkan,” paparnya.
Untuk aktualisasi program Geser 1.000 tahap pertama ini , ia menargetkan berjalan selama dua bulan yakni Agustus dan September dengan jumlah sasaran bantuan sebanyak 100 orang. Bantuan yang akan disalurkan berupa bahan perlengkapan sekolah siswa, seperti alat tulis dan seragam sekolah.
Dan setelah tahap pertama ini sudah berjalan, kata dia, maka pihaknya akan melakukan veluasi secara tekhnis, misalnya ada aspek-aspek yang harus diperbaiki untuk segera diperbaiki formulasi tekhnisnya secara permanen atau misalnya ada penambahan program yang skopnya lebih luas , sebagai bahan pertimbangan untuk melanjutkan kegiatan sosial ini secara berkelanjutan.
Program Geser 1.000 kedepannya, lanjut Suryadi, akan menjadi wadah edukasi sosial. Bahkan sasaran skop secara luas akan menjadi tempat jembatan perantara bagi para dermawan dan perusahaan-perusahaan swasta dalam menyalurkan CSR nya di bidang pendidikan.
“Salah satu contohnya, ketika terjadi musibah banjir seperti ini, program Geser 1.000 ini akan lebih efektif membantu sekolah-sekolah yang terdampak banjir. Namun progresnya itu nanti, sekarang yang akan kami fokuskan yakni bantuan dari siswa ke siswa lainnya,” paparnya.
Ia menambahkan, sipirit dari program Geser 1.000 ini, bahwa mengajak siswa untuk peduli terhadap siswa lainnya yang kurang beruntung dari sisi ekonomi sebagai bentuk edukasi sosial, bahwa memberi harus menjadi kebiasaan.
“Bahwa bukan tentang seberapa besar rupiah yang diberikannya, tetapi tentang seberapa besar manfaatnya. Insyallah program ini akan menjadi jembatan asa bagi siswa yang kurang mampu dan berprestasi . Agar kembali membangkitkan semangat belajar untuk mewujudkan impian mereka. Dengan ini di Konawe tidak akan ada lagi anak yang putus sekolah dengan alasan keterbatasan ekonomi ,” tutupnya. (B)
Penulis : Putri
Editor : Ibas