UNAAHA. SULTRA HEADLINE. COM. Wakil Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) ,Gusli Topan Sabara mengunjungi warga di dua desa di Kecamatan Pondidaha yang terkena banjir yakni Desa Laloika dan Wonua Monapa, Senin (22/2020) malam.
Selain menyambangi warga , Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara juga menurunkan 50 karung beras per 10 kilogram setiap KK yang terdampak banjir . Bantuan itu bersumber dari dana pribadi Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara.
Dua desa ini kerap menjadi langganan banjir di setiap tahunnya di saat masuk musim penghujan. Namun, meski di desa itu saat ini banjir belum terlalu para merendam rumah warga, namun rasa trauma warga selalu terbayang pada banjir 2013 dan 2019 yang banyak menenggelamkan rumah warga setempat.
Sehingga warga setempat saat ini banyak yang memilih evakuasi mandiri sebagai bentuk antisipasi dini.
“Hampir 50 KK yang rumahnya tergenang banjir. Ini meliputi dua desa yakni Laloika dan Wonua Monapa,. Dan warga sudah ada sebagian yang evakuasi mandiri di rumah keluarganya yang terdekat,” paparnya didampingi Kepala Desa Laloika, Wawan Setiawan.
Ia mengaku, perihatin setelah mengunjungi langsung ke wilayah banjir dan bertemu kepada warga terdampak banjir itu bahwa atas kejadian ini aktivitas ekonomi masyarakat terhambat. Apalagi, kata Gusli, masyarakat mayoritas merupakan petani. Karena selain rumah , wilayah perkebunan yang meliputih perkebunan palawija itu ikut terendam banjir.
Dan di saat menganggur, kebutuhan yang paling mendesak warga saat ini yakni kebutuhan pangan. Sehingga ia berharap dengan sembako yang baru diturunkannya itu bisa membantu sebagai bahan makan penyangga selama beberapa hari mendatang, sembari menunggu surutnya air di wilayah perkampungan itu.
“Ya. Kita berharap supaya besarnya air di Daerah Aliran Sungai (DAS) hulu Konawe yang mempengaruhi meluapnya air ke wilayah perkampungan bisa segera surut. Sehingga surutnya air di DAS juga dapat mempengaruhi surutnya air di wilayah barat Konawe, diantaranya di dua Desa ini,” paparnya.
“Sehingga kampung ini bisa terhindar dari banjir. Dan masyarakat bisa beraktifitas seperti sedia kala,” katanya.
Gusli menambahkan, bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe supaya segera menyiapkan tenda posko dan perahu karet sebagai bentuk tindakan antipasi dini. Manakalah sewaktu-waktu air sungai kembali membesar. Karena intensitas hujan yang turun rutin sampai saat ini belum bisa diprediksi sampai benar-benar normal. (Putri)