Wanggudu. Sultraheadline.com. Berjumlah 10 Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Motui Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) hasil pemilihan 2019 lalu dilantik. Pelantikan dilakukan secara serentak dan dipimpin langsung Bupati H Ruksamin di lapangan Wawoluri, Kamis (30/1/2020).
Hadir dalam pelantikan itu Sekretaris Daerah (Sekda) Marthaya, anggota DPRD, pimpinan OPD, dan Camat Motui Sudomo. Disaksikan ratusan warga kecamatan setempat.
Pelantikan tersebut merupakan pelantikan terakhir dari rangkaian pelantikan desa tahun ini. Dimana total 87 desa se-Konut dilantik secara bergilir dengan masing-masing zona kecamatan.
Dalam sambutannya, Bupati Konut H Ruksamin mengimbau, kepada para Kades yang baru dilantik untuk mulai bekerja sesuai dengan amanah perundang-undangan.
Sesuai dengan tugasnya yakni memimpin pembangunan di masing-masing wilayah kerjanya. Serta mengayomi semua masyarakat tanpa terkecuali.
“Para Kades yang baru dilantik ini harus sebisa mungkin merangkul masyarakatnya. Bahwa Pilkades telah usai. Mungkin semasa Pilkades banyak yang terjadi kubuh-kubuh di lingkungan masyarakat. Sehingga menjadi tugas Kades menetralkan kembali suasana itu. Karena tugas Kades menjadi pelayan untuk semua warganya,” paparnya.
Dikatakan, sebagai pemimpin di daerahnya, Kades harus bisa berinovasi menyusun program prioritas yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Serta mampu berkoordinasi baik dengan seluruh elemen masyarakat, seperti Badan Pembangunan Desa, Toko masyarakat dan tokoh adat serta karang taruna dalam memutuskan segala kebijakan pemerintah desa.
Dikesempatan itu, Ruksamin memberikan tugas perdana kepada para Kades bahwa sepulangnya dari pelantikan ini, Kades segera mengundang para pemangku kepentingan desa yakni BPMD, aparat desa dan lainnya untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
Karena dalam waktu dekat, kata dia, Pemkab Konut akan menurunkan tim untuk melakukan asistensi dengan para Kades se- Konut.
“Secepatnya juga bentuk aparat desanya masing-masing. Cari aparat yang bisa bekerja lolayalitas dan enegerjik dan mampu bekerja berorganisasi. Dan utamanya bisa bekerjasama untuk membagun desa,” tuturnya.
(Rusli/red)
