UNAAHA, Berjumlah 30 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2019-2024 resmi dilantik. Dipimpin Kepala Pengadilan Unaaha, Febrian Ali di Gedung Paripurna DPRD setempat, Senin (2/9/2019).
Hadir Wakil Gubernur Sultra H Lukman Abunawas , Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dan Wakil Bupati Gusli Topan Sabara serta Forkominda, SKPD dan Parpol setempat.
Pada pelantikan tersebut bertindak sebagai Ketua dan Wakil ketua sementara yakni H Ardin (PAN) dan Tajudin Dongge (Gerindra). Keduanya merupakan perwakilan Parpol suara mayoritas pada kontestasi Pilcaleg tahun ini.
Kehadiran Wakil Gubernur Sultra H Lukman Abunawas dalam agenda tersebut menjadi momentum terbaik dengan Bupati Kery Saiful Konggoasa untuk bernostalgia membangun kembali hubungannya yang pernah terbina baik pada 10 tahun lalu.
Diselah-sela sambutan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat membacakan pidato Gubernur mengatakan, pihaknya sangat bersyukur pada kesempatan itu hadir sejumlah mantan penjabat Konawe yang saat ini menjadi unsur penjabat tertinggi di provinsi yakni Wakil Gubenur H Lukman Abunawas.
Lukman Abunawas adalah mantan Bupati Konawe dua periode hadir didampingi Mantan Sekda Konawe Nur Sinapoy, sekarang Anggota DPRD Provinsi terpilih asal Partai NasDem pengganti Antar Waktu (PAW) Yati Lukman Abunawas.
Menurutnya, merupakan suatu kebanggan tersendiri para penjabat pendahulunya dapat hadir memenuhi undangan pelantikan tersebut.
“Mereka (Lukman Abunawas) adalah tokoh masyarakat Konawe dan kebanggan kita semua,” tuturnya.
Menurut Kery, hampir disetiap kesempatan dalam agenda tertentu sejumlah mantan penjabat Konawe yang saat ini masih berkipra di pemerintah provinsi kurang berpartispasi menghadiri agenda ceremonial di Konawe. Utamanya kepada Wakil Gubenur Sultra H Lukman Abunawas. Padahal, kata dia, masyarakat Konawe masih sangat mengharapkan kehadirannya sebagai bentuk suport dari figur tersebut.
Pada kesempatan itu, ia menyinggung 10 tahun lalu. Disaat sosok H Lukman Abunawas mengamanahkannya untuk menjadi penggantinya menahkodai Konawe dan membantu memenangkan Pemilu dikala itu.
“Saya tidak pernah melupakan jasa bapak. Saya bisa menjadi bupati berkat peran besar dari orang tua (Lukman Abunawas) ini. Dan sampai sampai saat ini saya masih menjaga amanahnya bapak. Meski banyak isu yang membuat hubungan itu rentan. Yang pasti saya masih tetap merupakan kader bapak,” ujarnya.
Ia mengaku, sebagai politisi murni yang hanya mengenyam pendidikan setingkat SMA tentu masih kurang berpengalaman dalam mengelola sistem tata pemerintahan.
Tetapi tekad yang membuatnya terus berkerja, kata dia, bahkan ia sendiripun mengakui banyak meniru sistem kerja pemerintahan ayahnya Konggoasa dan mantan bupati H Lukman Abunawas yang keduanya merupakan sosok pamong praja murni .Dan kedua figur tersebut merupakan guru kebanggaannya.
“Saat ini pak H Lukman Abunawas merupakan Wakil Gubernur Sultra. Merupakan kebanggaan kita semua. Jangan biarkan dia sendiri. Kita jaga dan dukung. Beliau di provinsi merupakan refresentase dari masyarakat Konawe,” ujarnya.
“Saya tidak mau bertele-telah. Lima tahun kepadan Gubernur harus dari Konawe. Figurnya sudah siap yakni pak H Lukman Abunawas. Jadi kita harus bersatu. Kita jangan mau diprovokasi dan dipecah belah. Kita harus bersatu. Kalau kita mau runtuh kita runtuh sama-sama,” tuturnya. (Red***).