UNAAHA, Sejumlah Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) lingkup Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini masih pesimis Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) bisa dapat direalisasikan karena melihat progres serapan anggaran pendapatan asli daerah (PAD) yang belum maksimal di tri wulan kedua tahun anggaran berjalan ini.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara belum lama ini.
Gusli mengaku, tidak mempungkiri alasan OPD tersebut. Namun ia tetap memberikan motivasi supaya sejumlah OPD dapat mencapai targetnya masing-masing, apalagi masih ada sisa waktu mengejar target hingga masa tri wulan ketiga tahun anggaran berjalan ini, utamanya terhadap Dinas Pendapatan (Dispenda) dan Dinas Perhubungan (Dishub) setempat. Karena dua intansi ini merupakan intansi terdepan dalam hal menarik pajak dan retribusi daerah.
“Insyallah. TPP tetap akan kita bayarkan paling lambat di masa tri wulan ketiga nanti,”tutur Gusli.
Menurutnya, ambisi Gusli untuk membayarkan TPP kepada ASN sangat kuat. Karena di balik dari itu melekat program lain dalam kebijakan pembayaran TPP ASN itu, yakni potongan pajak pengahasilan yang disebutnya zakat mal.
Dikatakan, pembayaran TPP tentu akan meningkatkan penghasilan para ASN. Hal ini menjadi bentuk pembinaan Pemkab supaya ASN dapat bekerja maksimal melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan tugas yang diembannya.
Kemudian disisi lainya, kata dia, dengan meningkatnya penghasilan ASN ini, maka Pemkab berkewajiban menarik pajak 2,5 persen setiap tahunnya dengan total nilai Rp. 8,9 miliar dari seluruh ASN yang ada.
“Misalnya untuk ASN yang golongan rendah gaji rata-rata Rp. 3.200 ribu. Dengan TPP ini kita Rp. 500 ribu .jadi total yang akan diterimanya nanti bertambah Rp.3.700 ribu. Tentu dengan gaji seperti ini kita sudah mencapai standar inkam per kapita untuk ukuran penghasilan nasional. Sehingga sudah bisa kita tarik pajaknya sebagai program zakat mal,”paparnya.
Ia berpendapat, program zakat mal sangat erat kaitannya dengan program pembagunan satu kecamatan satu masjid raya. Sehingga dana dari zakat mal inilah yang akan menjadi pos hiba bantuan untuk seluruh masjid di sejumlah kecamatan di Konawe dengan total program Rp. 1 miliar untuk satu masjid raya.
“Kalau kita estimasi berjumlah 23 kecamatan di Konawe . Berarti kita butuh Rp. 23 miliar untuk merealisasikan pembangunan masjid di Konawe. Insyallah kalau ini berjalan maksimal. Maka masjid-masjid kita di Konawe akan terlihat megah. Sehingga saya terus memacu kinerja OPD supaya secara bersama-sama bisa memaksimalkan PAD dan TPP bisa dapat terealisasi,”tutupnya. (Red***)