UNAAHA, SULTRAHEADLINE.COM – Pihak menejemen PT.Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) membantah tentang sinyalemen masyarakat kepada para petugas penjagaan di pos gerbang kawasan mega industri yang kerap berbuat kasar terhadap tamu.
Pasalnya, merebah isu para security kerap berwatak preman jika melayani para tamu yang hendak masuk ke lokasi usaha produksi pemurnian nikel tersebut. Sehingga masyarakat merasa kurang nyaman dengan perlakuan tersebut.
Saat dikonfirmasi Deputi VDNI A. Charil Widjan mengatakan, sejauh ini pihak perusahaan tidak pernah melarang siapapun yang akan masuk ke dalam perusahan, dalam kepentingan apapun itu. Namun tetap dalam prosedur tetap (Protap) yang berlaku.
“Yah. Namanya perusahaan pasti ada aturan main. Siapa saja yang hendak memasuki kawasan mega industri harus mematuhi aturan perusahaan yang berlaku. Paling tidak harus melaporkan identitasnyan ke pos penjagaan. Dan dalam keperluan apa?. Dan ini tidak hanya berlaku untuk para tamu. Tetapi juga staf dan karyawan,” ujarnya melalui pesan Whatsappnya, Selasa,12/06/2018).
Dikatakan, security di pos penjagaan stan by 24 jam. Sehingga bagi masyarakat yang berkepentingan akan dicatat identitasnya atau teregistrasi di buku tamu. Hal tersebut untuk menghindari hal-hal buruk di lingkungan perusahaan yang dapat mengganggu aktifitas usaha produksi.
“Security di VDNI terlatih dengan keahlian khusus dan pendidikan Satpam gada pratama di Mapolda Sultra. Dan dalam melakukan pelayanan kami menekankan dengan pendekatan persuasif. Bukan refresif. Terkecuali yang bersangkutan (tamu) tidak menjaga etika kemanusiaan yang seharusnya ditunjukkan layaknya seorang tamu,” tutupnya. (B)
Penulis: Andri
Editor : Redaksi