UNAAHA, SULTRAHEADLINE.COM – Meskipun di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibelum ditemukannya kasus difteri, namun hal ini tetap dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa mengancam warga Konawe. Untuk mengantisifasi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat telah mengintruksikan kepada seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah itu, agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit difteri.
Kepala Dinas Kesehatan, H. Muhammad Aris mengatakan, sejak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Sultra sebagai salah satu daerah yang rawan penyakit difteri, pihaknya terus melakukan kewaspadaan meskipun sejauh ini belum ditemukannya penyebaran virus tersebut di Konawe.
“Untuk Konawe alhamdulilah belum ada laporan kasus Difteri, tapi mudah-mudahan saja kedepannya tidak ada. Namun, tetap harus diwaspadai,” terangnya
Sejauh ini, menurut dia, pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit difteri, terutama di tingkat puskesmas yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Saya minta supaya semua puskesmas tingkatkan kewaspadaan, karena kewaspadaan perlu ditingkatkan dan kalau ada gejala mirip harus segera diperiksakan, karena ini cepat, dalam beberapa hari bisa parah, ini perlu ditangani cepat supaya bisa disembuhkan,” imbaunya.
Dia menuturkan, apabila ada satu orang yang terjangkit penyakit difteri, maka harus segera dilakukan tindakan medis. Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman bernama Corynebacterium diphtheriae. Penyakit tersebut dapat menyebar melalui udara dan bersifat menular.
“Penyakit ini bisa menyerang anak-anak hingga orang dewasa, penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi seperti imunisasi DPT, tetanus, polio, hepatitis, dan TB yang dilakukan pada anak usia 0-11 bulan. Karena jika cakupan imunisasi tinggi maka kemungkinan diserang penyakit ini itu kecil, karena kekebalan tubuh,” tuturnya. ***
Penulis : Edward Trinal
editor: redaksi